SELAMAT DATANG DI GROW REKOLEKSI ,PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI GROW REKOLEKSI MOTIVASI - INSPIRASI: KURIKULUM 2013 MENURUT FKPPPRI

Senin, 04 Maret 2013

KURIKULUM 2013 MENURUT FKPPPRI

Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Republik Indonesia (FKPPRI), beranggotakan para pakar, praktisi dan pengamat pendidikan , menyatakan menolak terhadap terbitnya KURIKULUM 2013. Berikut adalah point-point (ringkasan) yang menjadi alasan penolakan tersebut :

1. Keberadaan Kurikulum 2013 :

  • Belum ada riset dan evaluasi yang mendalam dan sungguh-sungguh tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
  • Kurikulum model KTSP menghargai otonomi Guru dan Sekolah serta keanekaragaman budaya dan konteks setempat.
  • Kurikulum 2013 sangat sentralistik sehingga bertentangan dengan semangat reformasi, yang menghendaki adanya desentralisasi pengelolaan pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai kondisi daerah.
2. Keabsahan Kurikulum 2013 :
  • Perubahan KTSP (2006) menjadi Kurikulum 2013 tidak berdasar pada alasan yang kuat.
  • Penyusunan kurikulum 2013 tidak berdasar pada kajian yang mendalam dan transparan, rumusannya amat normatif tanpa didukung hasil riset dan uji coba inovasi di lapangan.
  • Sosialisasi atau uji publik Kurikulum 2013 tidak fair, karena hanya dilakukan pada kalangan dan waktu terbatas.
3. Fungsi Kurikulum 2013 :
  • Jumlah mata pelajaran dalam Kurikulum 2013 dikurangi, dengan maksud mengurangi beban belajar siswa. Namun muatannya berlipat ganda dengan jumlah jam belajar per minggu ditambah, sehingga beban belajar siswa justru bertambah.
  • Hubungan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran tidak koheren.
  • Pengintegrasian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ke dalam mata pelajaran lain akan mengambangkan pengembangan bakat dan minat siswa.
  • IPA yang akan diintegrasikan dalam Bahasa Indonesia, kemungkinan berdampak kurang baik, karena guru Bahasa Indonesia belum tentu memahami IPA. Untuk guru-guru IPA dan IPS kemungkinan akan banyak yang kehilangan pekerjaan (pengangguran).
  • Penghapusan mata pelajaran TIK akan menyebabkan anak tertinggal dalam penguasaan teknologi ini dan mengakibatkan pula pengangguran bagi guru TIK.
  • Para Guru sendiri belum disiapkan secara sungguh-sungguh terhadap pergantian kurikulum ini.

0 komentar:

Posting Komentar